Salam
Sukses! Get Spirit!!
Pada kesempatan kali
ini, kakak akan mencoba berbagi pengalaman kakak dalam mempersiapkan
diri untuk Ujian Akhir Nasional. Untuk memudahkan dalam mengingat, ada 6
prinsip yang harus diingat. Keenam prinsip tersebut dapat dirangkum
dalam kata S-U-K-S-E-S.
Sebelumnya,
sebagai pelajar kita harus mengetahui apa sebenarnya fungsi dari sebuah
ujian. Ujian tersebut berguna sebagai pengulang atau reviewer apakah
kita sudah memahami materi yang diajarkan apa belum. Melalui ujian
tersebut, kita akan tahu seberapa paham kita terhadap materi yang
diajarkan. Kalau kita sudah berhasil melewati ujian akhir ini, maka kita
secara langsung akan diakui bahwa kita siap untuk mendapatkan materi
dengan tingkat yang lebih tinggi. Maka harusnya kita heran saat di ujian
itu kita melakukan cara-cara yang tidak jujur, karena justru kita tidak
tahu di mana batas kemampuan pemahaman kita di materi tersebut, bukan? J
Oke,
langsung saja ya, ini dia prinsip-prinsip yang harus diingat sebagai
seorang pelajar yang ingin sukses. Bukan hanya sukses dalam ujian akhir,
tetapi juga untuk mencapai kesuksesan sejati.
Prinsip
#1 : Segera Ketahui Potensimu : Aku Pasti Bisa!
Banyak
sekali pelajar yang menyerah dan pasrah dengan keadaan saat tidak bisa
menguasai mata pelajaran. Terlebih dengan mata pelajaran yang katanya
menakutkan seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan yang
mengandung hitung-hitungan berat. Padahal kenyataannya, banyak sekali
pelajar-pelajar di luar sana yang mampu meraih berbagai macam prestasi
di bidang tersebut. Tidak sedikit lho pelajar di Indonesia yang mampu
mengharumkan nama bangsa ini dengan meraih medali emas di International
Mathematics and Science Olympiad misalnya.
Jadi,
apakah memang karena mereka ditakdirkan memenangkan kompetisi itu?
Nyatanya tidak. Itu karena mereka mengetahui potensi apa yang ada dalam
diri mereka dan mereka memanfaatkannya sebaik mungkin. Uniknya, potensi
itu secara adil Allah berikan kepada seluruh orang yang ada di dunia!
Apa sajakah potensi itu?
Ada 3 potensi yang utama
yang harus diingat : Otak yang luar biasa, Waktu, dan Pola Pikir.
Otak
Allah
menciptakan otak manusia dengan sangat sempurna. Walaupun beratnya tidak
sampai 2 kg dan tidak sebesar dua kepalan tangan, tetapi kenyatannya
menurut Prof. Miriam C. Diamond, seorang pakar otak di Amerika, potensi
otak manusia itu:
- Manusia rata-rata hanya menggunakan 0,001% potensi otaknya. Bahkan Albert Einstein diperkirakan hanya menggunakan 2-5% kapasitas otaknya
- Jika seluruh buku dan informasi yang ada di dunia saat ini dimasukkan ke otak, maka otak tidak akan penuh
- Jika ada 2 informasi dimasukkan ke dalam otak setiap detiknya, maka selama 100 tahun kemudian, otak kita masih belum penuh atau terisi seluruhnya.
Betapa luar biasa bukan otak kita? Tidak
ada supercomputer atau mikroprosesor ciptaan manusia yang dapat
menandingi potensi otak kita. Kalau yang kita lihat sekarang ini bahwa
teknologi prosessor semakin cepat dan kapasitasnya luar biasa,
pertanyaannya : bukankah pencipta dari itu semua justru lebih hebat,
yaitu otak kita?
Waktu
Ini
potensi yang kadang kita lupa untuk bersyukur. Semua manusia diberikan
potensi yang sama. Memiliki waktu 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam 1
jam, 60 detik per menitnya, dan seterusnya. Tetapi yakinlah, banyak
sekali yang lalai dalam memanfaatkan potensi kita yang sangat penting
ini. Padahal waktu itu tidak bisa menunda, tidak bisa kembali. Waktu
terus berjalan. Kita memang dapat menunda apapun yang kita mau, tetapi
yakinlah waktu tidak akan pernah mau menunda sedikitpun perjalanannya
untuk kita.
Bayangkan apa yang dilakukan oleh
pelajar-pelajar juara di luar sana saat kita asyik bersantai-santai? Apa
yang dilakukan oleh mereka yang meraih medali emas saat kita asyik
bermain-main tanpa manfaat? Bayangkan apa yang dilakukan oleh mereka
yang mampu meraih peringkat satu saat kita sedang tertidur lelap?
Tentunya tidak ada yang bisa mengatakan bahwa mereka sukses karena
takdir. Mereka berlatih untuk mempertajam skill mereka di bidang yang
mereka sukai. Man Jadda wa Jada, siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia
akan sukses.
Pola Pikir
Kita
sering menyebutnya sebagai mindset atau paradigma. Ya, kita
diberikan suatu potensi yang sama dengan para juara atau para pecundang.
Suatu potensi yang dapat membedakan secara jelas mana yang layak
menjadi juara dan mana yang kalah. Potensi itu adalah pola pikir.
Pola
pikir kita pada awalnya berada dalam kekuasaan kita. Terserah kita
bagaimana kita akan membentuknya. Apakah ingin positif atau negatif.
Tetapi yakinlah bahwa selanjutnya pola pikir itulah yang akan membentuk
mental kita.
Para juara selalu berpikir, kalau mereka
bisa, kenapa saya tidak? Para juara selalu berpikir, kalau potensi kita
sama, kenapa saya tidak bisa sukses seperti mereka? Para juara selalu
berpikir, masalah ini memang sulit, tetapi bisa dipecahkan. Beda dengan
pecundang yang berpikir, masalah ini memang bisa dipecahkan tetapi
sulit. Beda dengan pecundang yang berpikir, dia bisa karena bakat, dan
saya memang ditakdirkan seperti ini.
Bayangkan, hanya melalui
pola pikir kita dapat melihat mana yang menjadi pemenang dan pecundang.
Dan kita bebas memilihnya ingin menggunakan pola pikir yang mana. Maka
bukankah itu berarti kitalah yang menentukan nasib kita sendiri ingin
menjadi pemenang atau tidak? Seperti Tuhan yang berfirman dalam
kitabNya, “Dan tidak akan berubah nasib suatu kaum, kecuali dimulai dari
diri mereka sendiri….”
Prinsip #2 : Ukur
sukses dengan mimpi-mimpimu.
Mengapa
harus mengukur sukses dengan mimpi? Karena percaya atau tidak, mimpi
merupakan aspek penting untuk mencapai kesuksesan. Berdasarkan suatu
penelitian di Universitas Harvard, di sana dilakukan survey kepada
mahasiswa mengenai kejelasan mimpi dan cita-cita yang dimiliki mereka.
Kemudian secara mengejutkan ditemukan bahwa hanya ada 10% saja di antara
mahasiswa yang memiliki kejelasan ke mana arah yang ingin mereka tempuh
dan hanya 3% yang menuliskan mimpi-mimpi mereka. Lantas apakah fakta
ini berpengaruh signifikan?
Ternyata jawabannya, ya!
Mimpi-mimpi
ini membuat pengaruh signifikan pada 30 tahun berikutnya. Ternyata
setelah ditinjau kembali 30 tahun kemudian, mereka yang memiliki mimpi
yang jelas sebanyak 10% itu memiliki gaji atau penghasilan 3 kali lipat
dari tidak memiliki mimpi yang jelas. Dan tahukah berapa besar
penghasilan bagi mereka yang menuliskan mimpi-mimpi mereka? Ternyata
mereka memiliki penghasilan 2 kali lipat lebih banyak dari yang 10% itu
atau 6 kali lipat lebih besar dari yang tidak memiliki mimpi sama
sekali.
Kita mungkin akan sangat ingat mengenal 2 kota di Jepang
yang hancur lebur pada perang dunia ke-2, yaitu Hiroshima dan Nagasaki.
Setelah kejadian ini, Jepang hancur, banyak korban yang jatuh, tanah dan
kondisi lingkungan menjadi tidak subur. Tetapi kemudian pemerintah
Jepang tahu betapa penting arti sebuah mimpi sampai pada akhirnya,
dikumpulkanlah seluruh warga di seantero negeri. Lantas mencanangkan 10
tahun lagi menjadi negara tekstil terbesar di Asia, tercapai 9 tahun
kemudian. Lantas mencanangkan ingin menjadi negara produsen mobil
terbesar di Asia 20 tahun berikutnya, dan tercapai. Sampai akhirnya
pertumbuhan ekonominya meningkat dari tahun 1953 ke 2008 sebesar 10 kali
lipat alias 1000%.
Maka prinsip kedua ini
sangat penting. Ukur sukses dengan mimpimu. Semakin besar mimpimu,
semakin besar pula kesuksesanmu. Tetapi yang perlu diingat, semakin
sulit mimpi yang kita canangka, maka semakin besar pula pengorbanan yang
akan kita berikan. Maka persiapkanlah dengan kondisi itu. Berikut ini
tipsnya:
- Tulislah mimpi-mimpi apapun yang kalian ingin capai,
setidaknya satu tahun ke depan
- Targetkan
kapan mimpi-mimpi itu akan dicapai.
- Kemudian
share mimpi itu kepada yang lainnya. Ini berguna untuk menjadi
pendorong dalam melaksanakan mimpi-mimpi itu.
- Visualisasikan
mimpi-mimpimu! Jangan ragu untuk membayangkan seperti apa jadinya
ketika kita sudah mendapatkan mimpi-mimpi kita
- Tindak
lanjuti mimpi-mimpi tersebut dengan aksi.
0 komentar:
Posting Komentar